Sunday, 5 March 2000

Rangkaian Kontrol Lift 2 Lantai yang Harus Dipahami



Punya bangunan 2 lantai dan ingin diaplikasikan sebuah lift untuk lebih mudah dalam beraktivitas, khususnya ketika hendak memindahkan banyak barang dari lantai satu ke lantai yang lain. Memasang lift merupakan solusi terbaik untuk itu, sehingga yang dibutuhkan saat ini adalah beberapa model gambar kontruksi lift dua lantai, sehingga Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.




Ilustrasi 


Dari beberapa model lift tersebut, akan diambil salah satu model kontruksinya. Yang mana yang akan dipilih untuk dijadikan contoh ialah rangkaian kontrol lift 2 lantai dari tipe C. Di sini akan diberikan keterangan mengenai rangkaian kontrol kelistrikan yang terdapat pada lift tipe C.

Dari gambar tersebut terungkap jelas bahwa rangkaian lift untuk bangunan lantai 2 ini dilengkapi dengan pintu manual. Sementara sistem pengoperasiannya dikontrol oleh tombol panel naik dan turun. Selain itu juga tersedia tombol Emergency dan keadaan kontruksi lift menyesuaikan, sehingga lift dapat dirancang secara bebas, selama selalu berprinsip pada ketentuan dan aturan yang berlaku, karena segi keamanan yang paling diutamakan dalam pemasangan dan pengoperasian lift.

Tak hanya itu saja, karena sebagai pemilik gedung berlantai 2, Anda pun harus turut memperhatikan seperti dimana saja penempatan peralatan kelistrikan lift supaya semua sistem pengoperasiannya terhadap kelancaran kinerjanya.

Kembali lagi pada rangkaian kontrol lift 2 lantai, yakni mengenai motor mesin lift yang harus menggunakan crane yang sudah dilengkapi dengan sistem brake atau pengereman. Sistem brake tersebut difungsikan sebagai bagian pertahanan agar crane motor tidak berputar balik ketika sedang dioperasikan pada saat mengangkat dan menahan beban. Pastikan bahwa motor lift crane sudah dirancang lebih kuat, lebih kokoh dan lebih aman untuk mengangkut beban berat dari lantai dasar menuju lantai dua dan sebaliknya.


Ilustrasi


Jangan khawatir, bengkel cargo lift yang sudah dilengkapi dengan motor 3 phase dengan sistem brake yang sudah kami rancang semaksimal mungkin, sehingga menjadi keamanannya semakin ditingkatkan ketika lift dioperasikan untuk mengangkat, menahan dan mengangkut beban.

Sementara bagian kontruksi lift yang paling dasar ialah, diikat menggunakan tali seling yang dihubungkan ke motor. Di bagian atasnya telah dilengkapi dengan Limit Switch dan di bagian bawahya terdapat ruangan rel sebagai sistem kerja lift. Agar semakin lengkap, kami juga akan menambahkannya dengan sistem emergency, yang difungsikan untuk meningkatkan keamanan lift supaya tidak terjatuh ketika terjadi tali seling baja yang terputus akibat kerusakan sistem ataupun konsleting.

Ilustarsi


Coba perhatikan, di sini terlihat jelas bahwa letak Limit Emergency dan letak Limit Up tidak disejajarkan. Sebab, terlihat bahwa keberadaan dari Limit Emergency sengaja dibuat sedikit lebih tinggi. Peletakkan inilah yang akan berpengaruh terhadap cara kerjanya.
Agar tidak merasa kebingungan dengan cara kerja dari serangkaian kontrol lift untuk 2 lantai, maka Anda harus mengetahui beberapa keterangan di bawah ini:

  • Limit Up : Limit Switch Omron Type WLCA2G
  • Limit Down, Limit Emergency : Limit Switch Omron  Type TM308
  • Over Load : Over Load Mitsubishi Type TH-N20KP
  • Push Botton Naik dan Turun
  • Emergency Push 
  • K1, K2 : Kontaktor Naik Turun Mitsubishi S-N35; 380V


Adapun cara kerja rangkaiannya, ialah:

  1. Pada saat tombol Up ditekan, maka K1 kan bekerja dengan cara memutar mesin motor untuk mengangkat lift ke bagian atas
  2. Ketika menekan tombol limit switch up, maka KI akan berhenti bekerja, sehingga secara otomatis mesin motor akan berhenti
  3. Pada saat menekan tombol down, maka K2 akan bekerja untuk memutar mesin motor ke arah sebaliknya / turun
  4. Dan ketika tombol limit switch down ditekan, maka K2 akan berhenti bekerja sehingga tidak ada aktivitas lift yang akan turun


Sangat mudah sekali kan cara kerjanya, agar lebih mudah untuk dipahami, di sini juga akan disajikan gambar rangkaian kontrol lift 2 lantai dari sistem penyambungan kabel rangkaian kontraktor lift sederhana untuk dua lantai.

Ilustrasi


Mudah-mudah dapat menambah wawasan / ilmu yang sudah Anda dapatkan, karena berbagi informasi itu menyenangkan, karena semakin banyak yang disampaikan, maka semakin banyak orang yang mengerti.


Saturday, 4 March 2000

Informasi Aturan Pakai Lift Barang



Sebagai salah satu jasa pembuatan lift barang, tentu di sini akan diinformasikan mengenai aturan pakai lift barang sesuai keharusan / yang sesuai dengan standar yang berlaku. Yang mana, beberapa diantaranya meliputi:

  1. Difungsikan hanya untuk menaikkan dan menurunkan barang. Hanya khusus barang, sehingga tidak diperkenankan untuk dinaiki oleh penumpan perorangan ataupun rombongan.
  2. Setiap bucket sudah dilengkapi pintu pada tiap lantai, yang akan menempel kuat di dinding.
  3. Ketika pintu terbuka / belum tertutup dengan sempurna, maka bucket tidak akan bergerak, naik ataupun turun. Sebab hal tersebut sudah termasuk dalam sistem keamanan lift.
  4. Beda dengan lift penumpang / lift orang yang memiliki sistem buka-tutup pintu secarra otomatis, karena lift barang dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup secara manual.
  5. Bagian tombol kontrol bucket berada di bagian luar, yang dipasang pada setiap dinding ataupun di samping pintu lift barang.
  6. Terdapat lampu indikator dengan teknologi LED yang difungsikan untuk menunjukkan dimana posisi bucket.
  7. Di dalam bucket tidak disediakan fasilitas lampu.

Ilustrasi


Apabila posisi bucket terdapat di lantai, bucket tidak bisa diperintahkan untuk naik / turun.
Sekarang sudah paham kan mengenai aturan pakai lift yang diinfokan dari jasa pembuatan lift? Apabila masih merasa bingung dan masih ada yang ditanyakan, maka di sini juga akan dijabarkan informasi mengenai contoh pemakaiannya dengan cara yang baik dan benar. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Ketika posisi operator dan barang berada di lantai 1. Kemudian, hendak dioperasikan menuju lantai 4, namun bucket masih berada di lantai 3, dimana posisinya akan nampak terdeteksi dari lampu indikator LED yang dimilikinya. Caranya adalah, operator dari lantai 1 tinggal menekan tombol nomor 1 agar bucket turun untuk diisi barang, kemudian tekan tombol 4 agar bucket naik ke lantai 4. Mudah sekali kan?
  • Namun bucket tidak akan menuruti perintah apabila terjadi miss komunikasi antar operator. Semisal, bucket dari lantai 3 sudah diminta untuk turun ke lantai 1 oleh operator pertama, namun pada saat perjalanan menuju lantai 1 bucket diminta naik ke lantai 4 oleh operator kedua, maka bucket akan mengabaikan perintah operator kedua. Sebab, bucket lift barang dari jasa kami hanya bisa melaksanakan perintah yang lebih dulu diketahui, sehingga hal ini tentu akan sangat berguna dengan optimasi tingkat pemakaiannya.


Mudah sekali aturan pakai dan juga cara pengoperasiannya, intinya adalah para operator lift barang harus bekerja sama dengan baik agar tidak tercipta miss communication, karena posisi bucket kan sudah dapat dilihat dari indikator lampu LED nya, sehingga periksa terlebih dahulu dimana posisinya, sehingga masing-masing operator tak saling menunggu. Daripada setiap operator berebut bucket lift barang, lebih baik gunakan jasa pembuatan lift dari kami apabila Anda memerlukan beberapa lift tambahan.